Ekspor Indonesia ke Negeri Sakura diperkirakan akan mengalami gangguan akibat gempa dan tsunami yang menghantam Kepulauan Jepang. Kalangan pengusaha saat ini masih menunggu perkembangan kondisi terakhir Jepang pascabencana tersebut.
Ketua Umum Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Benny Soetrisno mengaku belum bisa memperkirakan akan terjadi gangguan terhadap arus keluar-masuk barang ke Jepang. Pasalnya, hingga kini pihaknya masih belum bisa menghubungi para importir (buyer) akibat terganggunya konektivitas jaringan telepon pascaterjadinya tsunami di negera tersebut.
"Kami belum bisa mengukur seperti apa dampaknya, tapi gangguan arus barang pasti ada," kata, Sabtu (12/3/2011).
Seperti diketahui, gempa berkekuatan 8,9 skala Richter yang berbuntut gelombang tsunami tersebut menyebabkan sebagian besar jaringan listrik, telepon, dan transportasi terhenti. Dahsyatnya bencana terebut, menurut Benny, secara langsung maupun tidak langsung pasti akan mempengaruhi arus keluar masuk barang dari dan ke negara tersebut.
Namun, dikarenakan belum adanya laporan pasti seberapa parah tingkat kerusakan yang dialami, maka pihaknya belum berani menaksir seberapa jauh bencana tersebut berdampak bagi kegiatan ekspor-impor Indonesia dengan Jepang.
"Berapa lama gangguannya kami juga belum bisa perkirakan. Tergantung seberapa parah kerusakan di sana. Mudah-mudahan Senin depan (14/3) kami sudah bisa kembali berhubungan,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar